Jumat, 13 Desember 2013

Bahagia Yang Sederhana



Tadi pagi , ...ada dua tangkai jamur payung yang tumbuh di tepi teras rumah. Si Bontot yang paling peduli dengan lingkungan berteriak kegirangan. Dia gemas ingin mencabut jamut tersebut. Aku melarangnya dan bergegas  mengambil smartphone ku dan..jepret, jepret. Aku memotret jamur tersebut. Si tengah menyeletuk: “Mama sejak punya B**, apa-apa di foto”. Si Bontot menyahut : “Ya memang untuk itu salah satunya.”  He hee... saya tertawa dalam hati mendengarnya. Gambar jamur itu pun segera ku jadikan Dispaly picture di BBM.
Cerita yang lain lagi.....suatu saat ketika akan menyapu halaman, aku terpana dengan keindahan bunga berwarna putih yang mekar sempurna di sudut halaman, dekat dengan kotak sampah. Pohon itu memang sudah ada sejak kami pindah rumah, jadi memang bukan aku yang menanamnya. Bunga itu menebarkan aroma harum yang tipis namun eksotik.  Semula aku  tidak mengerti nama bunga tersebut, aku hanya menduga bunga itu tergolong dalam keluarga bunga bakung.  Setelah kuamati petal bunganya, aku baru menyadari, bunga tersebut seperti bunga daffodil atau narsisus. Tetapi dia berwarna putih. Daffodil, umumnya berwarna kuning walau ada juga yang berwarna putih. Sayang, saat itu aku belum memliki  handphone yang berkamera bagus, jadi aku tidak memotretnya. Aku hanya menikmatinya setiap hari, hingga berangsur-angsur bunga itupun  layu. Ada kesenangan tersendiri setiap aku memandang bunga tersebut dan senantiasa membuatku memujaNya.

Bahagia, kadang datang dari sesuatu yang sangat sederhana. 



1 komentar:

Senyum Sang Guru

Sejak saat itu, ambisinya untuk membuat karya indah kian meruang. Namun, seolah sang ide bergegas pergi, mood meleleh.   Tumpukan buku, ...