Hai lelaki aku wanita yang kau cinta
Aku tak rela jika tangan kekarmu hanya untuk memperjuangkan agar tangan,kaki dan wajahku tetap mulus.
Kaki kuatmu dan kaki kokohmu hanya untuk sibuk berlari
kesana kemari agar aku bisa menjadi putri yang hanya siap menerima puja
Aku tak mau hatimu yang sekuat baja hanya untuk menjaga hatiku agar tidak kecewa jika kau harus berkata tidak.
Tetes keringatmu bukan hanya untuk membangun "etalase" yang kusuka
Keberadaanmu disisiku dan keberadaanku disisimu untuk menjalani perjuangam yang prestisius
Romantisme,kemesraan adalah bumbu menuju muara yang hakiki
Cinta ilahi ...
Selasa, 23 Februari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senyum Sang Guru
Sejak saat itu, ambisinya untuk membuat karya indah kian meruang. Namun, seolah sang ide bergegas pergi, mood meleleh. Tumpukan buku, ...
-
Nak, kalian adalah modal terpenting negara Nak, namun kau juga salah satu imbas dari rengsa jiwa bangsa kita Nak, aku tak akan teri...
-
Kita pernah bertukar resah dibawah senja nan menjingga. Angin enggan berhembus, kian menyesakkan dada. Namun rona jingga senja kala itu ...
-
PEMINTAL CERITA John Edgar Wideman Seorang pria tengah berjalan di tengah hujan sambil mengudap pisang. Dari mana dia datang. K...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar