Sabtu, 05 Maret 2016

Bungkus Tempe





Dulu semasa kuliah sepulang kuliah aku suka mampir dulu ke rumah kakakku. Disamping kakak iparku orangnya “seru” aku berkebutuhan cari info tentang seseorang yang sekarang jadi suamiku we kek kek. Saat itu memang seseorang tersebut sudah melamarku lewat kakak ku sebagai wali dari ortuku, jadi wajar kan cari-cari info ??? Hwe hwe hwe. Kalau aku datang biasanya kakak iparku lagi sibuk masak dan kita bisa aja ngobrol di dapur sambil masak. Kadang aku membantunya walau sekedar ngupas bawang atau goreng tempe.
Suatu saat aku membantunya membuka bungkus tempe. Jaman modern bungkus tempe kan bukan daun pisang lagi ya!! Tapi kertas koran atau bekas buku pelajaran yang lebih menyedihkan kadang ada ayat-ayat qur’an atau hadist segala. Kebetulan waktu itu aku menemukan tulisan tentang “Kalimat Proaktif”. Aku asyiik membacanya dan terus mencari-cai potongan kertas yang lain barangkali ada lanjutannya. Kakak iparku heran dan bertanya “ Heh kamu ni kenapa to Q, ngupas tempe malah jadi baca!” . Aku ceritakan isi tulisan di kertas tempe tadi. Akhirnya kita berdua malah asyik membahas pengetahuan tadi sambil memasak, Hadeuhh...

……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senyum Sang Guru

Sejak saat itu, ambisinya untuk membuat karya indah kian meruang. Namun, seolah sang ide bergegas pergi, mood meleleh.   Tumpukan buku, ...