Sabtu, 05 Maret 2016

Kereta Berbunga




Kereta berbunga
Melintas di depan mata
Kita saling memandang dan tersenyum penuh makna
Mata bicara
Hati bercerita
Tentang sepenggal cerita
Kita pernah duduk disana
Menuju keramaian sebuah pesta
Laksana cerita ada dan tiada
Harum aneka rupa bunga
Sumpah membahana
Mengguncang nirwana 
Sampai waktunya kita berada di kereta tua
Namun, harum aneka rupa bunga masih menyapa
Bercerita tentang makna  setia
Meretas jalan ujian yang tak pernah alpa
Memutar ingatan tentang Muhammad dan  dan Khadijah
Meredam riak curiga dan ombak murka
Kereta berbunga terus memutar roda
Derit kelelahan kadang memekakkan telinga
Nafas tua menusuk dada
Meninggalkan kata putus asa
Tak lelah menguntai indahnya rasa
Agar kereta tua senantiasa menjadi kereta berbunga




Puisi lama ( 1 Feb 2010)  dengan foto baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senyum Sang Guru

Sejak saat itu, ambisinya untuk membuat karya indah kian meruang. Namun, seolah sang ide bergegas pergi, mood meleleh.   Tumpukan buku, ...