Kereta berbunga
Melintas di depan mata
Kita saling memandang dan tersenyum
penuh makna
Mata bicara
Hati bercerita
Tentang sepenggal cerita
Kita pernah duduk disana
Menuju keramaian sebuah pesta
Laksana cerita ada dan tiada
Harum aneka rupa bunga
Sumpah membahana
Mengguncang nirwana
Sampai waktunya kita berada di
kereta tua
Namun, harum aneka rupa bunga masih
menyapa
Bercerita tentang makna setia
Meretas jalan ujian yang tak pernah
alpa
Memutar ingatan tentang Muhammad dan dan Khadijah
Meredam riak curiga dan ombak murka
Kereta berbunga terus memutar roda
Derit kelelahan kadang memekakkan
telinga
Nafas tua menusuk dada
Meninggalkan kata putus asa
Tak lelah menguntai indahnya rasa
Agar kereta tua senantiasa menjadi
kereta berbunga
Puisi lama ( 1 Feb 2010) dengan foto baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar