Jumat, 08 Juli 2016

Peka


      Seorang pasien mengeluh gatal-gatal. Sebelum dokter mendiagnosa sakitnya,si pasien dengan PD nya mengatakan bahwa dia mengalami alergi udang.

"Oo..sehabis makan lobster ya? gurau dokter

"Bukan Pak dok, saya sehabis makan bakwan !" jawab pasien serius.

"Ohh..bakwan udang ya? kenapa udangnya dimakan juga? " tanya dokter sambil nenahan tawa.

"Itu dia Pak dok ...masalahnya, udangnya ga kelihatan !" jawab pasien santai

Dokter masih menahan tawanya
"Loh..masak ga kelihatan,ada-ada saja !"

"Bener Pak dok, ga kelihatan. Karena ternyata, bakwan itu bumbunya dicampur ebi yang dihaluskan. Walau kecil, ebi itu udang udang juga kan dok ?"

Dokter tidak bisa menahan tawanya lagi. Baru kali ini menemui pasien kocak.

"Maaf,maaf...saya tidak bisa menahan tawa.Anda lucu sekali. Ya,betul,walau kecil,ebi tetap udang. Terus bagaimana ceritanya kok Mas bisa tau bumbu bakwan itu memakai ebi?"

"Saya tanya ke penjualnya dok, kebetulan yang jual tetangga !"

"Ohhh..bagus, pintar Anda !"

"He he,yang pintar tubuh saya dok,langsung bereaksi,kasih kode ke saya...taat dia sama aturan main dalam tubuh yang sudah dirancangNya .!"

Dokter mengangguk-angguk sambil tersenyum,sementara tanganya menulis resep.

Setelah pasien pulang, dokter termenung....dan berkata-kata dalam hati...

Itu kasus yang terjadi pada fisik manusia. Terserang oleh sesuatu yang ada namun tak terlihat. Sesuatu yang melebur dengan sesuatu yang lain menjadi sesuatu yang baru, dan mengakibatkan terjadinya sesuatu yang mengganggu.
Mungkinkah hal semacam itu terjadi pada jiwa manusia? mungkin sekali.

Pak dokter tersenyum...hari ini dia mendapat pelajaran berharga dari pasiennya.
Tetapi tak lama kemudian dokter kembali terbahak teringat ucapan dan ekspresi wajah pasiennya tadi.

Pekayon 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senyum Sang Guru

Sejak saat itu, ambisinya untuk membuat karya indah kian meruang. Namun, seolah sang ide bergegas pergi, mood meleleh.   Tumpukan buku, ...