Jumat, 29 Juli 2016

Telur Retak dan Tahu Bau

Pertama kali melihat grobak itu mataku langsung berkilat. Dan...wow banget saat kulihat nasi bungkus,telur rebus,ubi rebus,pisang rebus,bakwan dan beberapa gorengan.
Harganya wajar saja. Aku sempat heran tapi kemudian
segera faham. "Pangsa pasar" bukankah penghuni perumahan itu.
Tukang ojek,tukang sayur, tukang sol sepatu,pemulung dan pedagang makanan yang keliling komplek adalah langganan Ibu itu. 
Mataku mulai mengamati dagangannya. Telur rebus,kulitnya  agak retak-retak. Hmm...tetap telur walau tampilannya kurang mulus pikirku. Yang mengherankan sayur tahu,harganya sebungkus Rp 2000. Aku membeli sebungkus dan beberapa jajanan pasar. Tak kuhiraukan tatapan heran Ibu penjual itu.
Sampai rumah,aku segera mencicipi sayur tahu itu. Omg berbau kurang sedap demikian juga tahu isinya.
Lain waktu aku datang lagi. Kami mengobrol panjang lebar ,tertawa tertiwi dan akhirnya kudengar ceritanya ..
"Telur yang retak-retak lebih murah  demikian juga tahu yang nggak baru Bu. Jadi saya tetap bisa jual dengan harga biasa. Hehee..kami sudah biasa Bu,dengan makanan seperti itu !"
Aku tertegun dan mencoba tersenyum sambil menelan ludah,pahit. Walau ingin menjerit,tapi aku pamit dengan hati clekit-clekit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senyum Sang Guru

Sejak saat itu, ambisinya untuk membuat karya indah kian meruang. Namun, seolah sang ide bergegas pergi, mood meleleh.   Tumpukan buku, ...