Besok nulis apa ya? Pertanyaan itu selalu datang sejak seminggu terakhir ini.
Hari ke enam NulisRandom, biasanya pagi-pagi sudah setoran, sampai sesore ini belum juga. Benar-benar berbeda dengan setoran foto. Dulu, dalam sehari saya bisa setor ke tiga atau empat akun dengan tema berbeda.
Kemarin memang so hectic. Harus pergi ke Jakarta karena ada urusan penting .Waktu akan berangkat, ada sedikit kendala teknis pula, jadi kami terlambat berangkat. Tapi aku tetap optimis, di jalan akan menemukan ide, dan aku bisa menulis di kereta.
Dalam perjalanan menuju stasiun Bekasi, aku melewati stadion Bekasi. Aku tertawa geli, teringat kata-kata si Bontot, setahun atau dua tahun lalu.
"Mah, lihat deh, atapnya serem lho, kayak Dino Saurus, apalagi kalau malam !"
Aku pun mulai berpikir, menulis tentang pembangunan stadion Bekasi. Tapi kuurungkan, sadar tak mempunyai banyak data.
Sampai di dekat stasiun Bekasi,lalu lintas mulai padat. Menengok kanan dan kiri, penitipan motor hampir semua full. Suami akhirnya membelokkan motor ke penitipan motor seberang stasiun. Baru datang, kami langsung ditanya akan pulanga jam berapa, karena penitipan tutup pukul 10.
Aku pun mulai berpikir menulis tentang usaha penitipan motor.Tapi kuurungkan juga. Haduh, bingung mau nulis apa.
Bersyukur kami mendapat tempat duduk di kereta. Suami langsung memejamkan mata karena karena kurang istirahat. Sejak Minggu ada acara ke luar kota, paginya sudah tersusul acara lain. Selamat tidur Pak, bisikku dalam hati. Aku mengamati sekitar, mencari-cari sesuatu yang mungkin bisa kutulis.Kulihat Cleaning service kereta, kulihat orang-orang memakai sepatu kekinian, blouse kekinian, ampun cakep-cakepnya, bisikku.
Kulihat orang-orang sibuk dengan gadgetnya, kulihat hujan dari balik kaca kereta. Apa... ,apa yang akan kutulis??
Aku mulai sedikit kantuk. Aku memejamkan mata, namun tidak benar-benar bisa tidur. Tak lama kereta sampai di stasiun Manggarai. Kami harus transit untuk menuju Tanah Abang. Yess, alhamdulillah, kami mendapat tempat duduk lagi. Tapi,aku tetap saja tak bisa menulis.
##
Ternyata kami harus pulang melebihi pukul 10:00. Sampai stasiun, pukul 12:00. Hujan mengguyur Bekasi setelah berminggu-minggu panas dan gerah. Bahagianya, udara sejuk.
Kami nekat menerobos rinai hujan, untuk mencari taxi. Aih, romantis juga ya. Kalau ditulis ,ok juga pikirku. Di dramatisir dikitlah tentunya hihi. Atau justru dibuat cerita horor? Ah tak taulah.
Pukul 12:20 kami sampai rumah. Mana bisa aku langsung tidur? Aku harus memeriksa nasi untuk makan sahur. Aku tertegun, ternyata sudah ada nasi dan dapur tampak rapih bersih. Pakaian di kamar setrikaan tertata rapih. Kadang-kadang anak-anak memang begitu, membuat kejutan dengan beberes rumah saat ayah ibunya pergi. Dan mereka, terutama si bontot sangat senang saat aku tampak terkejut dan senang dengan kejutan mereka. Ah, mereka good boys. Alhamdulillah. Bahagianya aku.
Aku berangkat tidur. Terpikir juga belum menulis. Tapi, ah sudahlah, pikirku.
Ahh, lalu aku akan menulis apa? Wow, aku baru sadar, rupanya aku sudah menuliskan kebingunganku akan menulis apa....
#NulisRandom2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senyum Sang Guru
Sejak saat itu, ambisinya untuk membuat karya indah kian meruang. Namun, seolah sang ide bergegas pergi, mood meleleh. Tumpukan buku, ...
-
Nak, kalian adalah modal terpenting negara Nak, namun kau juga salah satu imbas dari rengsa jiwa bangsa kita Nak, aku tak akan teri...
-
Kita pernah bertukar resah dibawah senja nan menjingga. Angin enggan berhembus, kian menyesakkan dada. Namun rona jingga senja kala itu ...
-
PEMINTAL CERITA John Edgar Wideman Seorang pria tengah berjalan di tengah hujan sambil mengudap pisang. Dari mana dia datang. K...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar