Rabu, 14 Juni 2017
Tanyaku
Biarkan aku bertanya.
Pertanyaan yang sederhana...
Orang-orang yang terbiasa menjahit bajunya sendiri, menjahit baju anak-anaknya, baju suaminya, mertuanya bahkan suka rela menjahit baju tetangganya, tidak pernah mendapat gelar penjahit,mengapa??
Seseorang yang trampil memasak, untuk keluarganya,memasak untuk keperluan kegiatan sosialnya, memasak sendiri untuk acara-acara tertentu di rumahnya, tidak pernah mendapat gelar chef atau koki, mengapa?
Orang yang terbiasa menulis buku harian, menulis buah pikirannya, menulis ide-idenya bahkan menulis khayalannya tidak pernah mendapat gelar penulis atau author atau writer, mengapa?
Orang yang terbiasa membantu anak-anaknya, anak temannya bahkan anak tetangganya dalam belajar, dalam memahami sesuatu, membantu mereka menyelesaikan tuga-tugas tidak pernah mendapat julukan pengajar atau pendidik, mengapa?
Orang yang terbiasa mengabadikan momen-momen tertentu dengan kameranya, mengabadikan hal -hal di sekitarnya yang dianggap unik, eye catching, tidak pernah mendapat gelar photographer mengapa?
Orang yang mempunyai daya himbau, daya gedor, daya persuasive yang tinggi untuk merubah mindset bahkan prilaku masyarakat sekitarnya tidak pernah mendapat julukan motivator, mengapa?
Orang yang setiap hari belajar, membaca, menelaah di luar ruang dan waktu tertentu, memecahkan persoalan-persoalan konkrit sehari-hari,buka sekedar di atas kertas ujian tak pernah mendapat julukan siswa (pelajar) mengapa?
Orang yang bila bertemu seseorang dengan berbagai masalahnya selalu bisa mnggiring pada solusi cerdas, yakni berdasar ayat-ayat dan sunah Rasulnya tak pernah mendapat julukan Ustadz atau Da'i mengapa?
Dan masih banyak lagi fenomena semacam itu....
Tanya, mengapa?
#NulisRandom2017
#harike15
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senyum Sang Guru
Sejak saat itu, ambisinya untuk membuat karya indah kian meruang. Namun, seolah sang ide bergegas pergi, mood meleleh. Tumpukan buku, ...
-
Nak, kalian adalah modal terpenting negara Nak, namun kau juga salah satu imbas dari rengsa jiwa bangsa kita Nak, aku tak akan teri...
-
Kita pernah bertukar resah dibawah senja nan menjingga. Angin enggan berhembus, kian menyesakkan dada. Namun rona jingga senja kala itu ...
-
PEMINTAL CERITA John Edgar Wideman Seorang pria tengah berjalan di tengah hujan sambil mengudap pisang. Dari mana dia datang. K...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar